Karena jadi junky nonton film, akhir-akhir ini rada banyak film yang sudah saya tonton. Dalem seminggu saya bisa ngabisin 3-5 film, bahkan kalo lagi banyak stok sehari bisa 3 film abis saya lahap (saking ga ada kerjaanya).
Sesuai selera dan sesuai dengan kharakter, genre film yang saya tonton pun ga jauh-jauh dari drama, komedi, dokumenter, secara... mental saya bukan mental baja tapi mental tempe mendoan atau mental kaktus kali ya, then jauh-jauh deh film laga, berantem-beranteman apalagi horor. Ga tau kenapa saya ga bisa suka sama film action, jadi klo ga terpaksa-terpaksa banget, dan klo pemainya ga keren-keren banget, sudah pasti tidak akan saya tonton.
Sesuai selera dan sesuai dengan kharakter, genre film yang saya tonton pun ga jauh-jauh dari drama, komedi, dokumenter, secara... mental saya bukan mental baja tapi mental tempe mendoan atau mental kaktus kali ya, then jauh-jauh deh film laga, berantem-beranteman apalagi horor. Ga tau kenapa saya ga bisa suka sama film action, jadi klo ga terpaksa-terpaksa banget, dan klo pemainya ga keren-keren banget, sudah pasti tidak akan saya tonton.
Well, sejauh ini ada 3 film yang masih merekah di hati saya (bagaikan bunga tulip di musim semi), menurut saya film ini nyentuh banget, inspiring abis, menghanyut kan saya (sampe hanyut di sungai beneran), nyeces-nyeces sambil nangis bombay saya nontonya. Salah satu dari tiga film itu akan sedikit saya ulas, yaitu:
Pay it forward
Film ini bercerita tentang bocah cilik yang berhati mulia banget, berawal dari kelas sosiologi yang dimana sang guru memberikan pertanyaan "apa yang bisa kamu lakukan untuk membuat dunia ini damai?" lalu...lalu...munculah ide brilian si bocal cilik ini yang methodenya samakaya methode MLM. jadi formulanya kya gini:
Mulanya si bocah cilik ini menolong tiga orang yang bener-bener membutuhkan pertolongan dengan syarat orang itu juga harus menolong 3 orang berikutnya yang mana setiap orang juga diberikan syarat seperti itu. Maka jadilah cabang yang terus menerus berkembang pesat dalam satu kata "menolong".
Pada saat menonton film ini saya bener-bener dibuat terharu dengan keiklasan si bocah cilik dalam menyukseskan programnya ini yang sampe akhirnya dia terbunuh pada saat mau nolong temanya, that's right kebanyakan orang baik, pergi menghadap Tuhan lebih dulu. Walhasil nagis bombai, capcailah saya pada ending cerita ini. Higs...higs...
Buat temen-temen yang terdampar di blog ini atau bahkan yang terpaksa baca blog ini, saya bener-bener merekomendasikan film ini kepada anda-anda sekalian demi meningkatkan jiwa sosial kita. whiwhiwhiwhi...
Mulanya si bocah cilik ini menolong tiga orang yang bener-bener membutuhkan pertolongan dengan syarat orang itu juga harus menolong 3 orang berikutnya yang mana setiap orang juga diberikan syarat seperti itu. Maka jadilah cabang yang terus menerus berkembang pesat dalam satu kata "menolong".
Pada saat menonton film ini saya bener-bener dibuat terharu dengan keiklasan si bocah cilik dalam menyukseskan programnya ini yang sampe akhirnya dia terbunuh pada saat mau nolong temanya, that's right kebanyakan orang baik, pergi menghadap Tuhan lebih dulu. Walhasil nagis bombai, capcailah saya pada ending cerita ini. Higs...higs...
Buat temen-temen yang terdampar di blog ini atau bahkan yang terpaksa baca blog ini, saya bener-bener merekomendasikan film ini kepada anda-anda sekalian demi meningkatkan jiwa sosial kita. whiwhiwhiwhi...
4 comments:
keep posting..... :D
thanks... mbil...
nangis bombay dah,, ve mau film2 uni...
banyak ver... cepet selesai skripsinya ya... baru nonton film bnyak2 hihihihi
Post a Comment